Fenomena sinkhole, atau lubang runtuhan tanah, telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir, terutamanya dengan kejadian-kejadian dramatis di Korea Selatan dan Malaysia. Fenomena ini terjadi dikala lapisan tanah di permukaan roboh ke dalam ruang kosong di bawahnya, membentuk lubang besar yang bisa menelan semua sesuatu di atasnya.
Meskipun sinkhole ialah fenomena alam yang telah ada selama ribuan tahun, kemunculannya di daerah perkotaan padat penduduk di Korea Selatan dan Malaysia telah memunculkan kekhawatiran serta spekulasi tentang penyebab dan pengaruhnya. Tulisan ini akan membahas fenomena ini, kenapa terjadi di kedua negara tersebut, dan apa yang telah dilakukan untuk mengatasinya.
1. Apa Itu Sinkhole?
Sinkhole ialah depresi atau lubang di permukaan tanah yang terjadi pengaruh robohnya lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan. Proses ini biasanya terjadi secara alami pengaruh erosi oleh air tanah yang melarutkan batuan kapur atau batuan mudah larut lainnya, menciptakan ruang kosong yang walhasil menyebabkan permukaan tanah roboh. Tapi, kesibukan manusia seperti penambangan, pengeboran, dan pembangunan infrastruktur juga bisa mempercepat atau memicu terbentuknya sinkhole.
2. Kasus Sinkhole di Korea Selatan
Korea Selatan telah mengalami beberapa insiden sinkhole dalam beberapa tahun terakhir, terutamanya di wilayah perkotaan seperti Seoul. Insiden-insiden ini mengejutkan banyak orang, karena muncul di lokasi-lokasi yang sebelumnya dianggap aman.
Contoh Kasus:
Seoul, 2014: Salah satu sinkhole paling familiar terjadi di wilayah Gangnam, Seoul, dikala sebuah lubang besar tiba-tiba muncul di jalan raya, hampir menelan sebuah bis yang sedang melintas. Momen ini memicu kekhawatiran besar tentang keamanan infrastruktur di daerah perkotaan.
Jeju, 2021: Di Pulau Jeju, sebuah sinkhole besar muncul di sebuah area pertanian, menyebabkan kerusakan pada lahan dan membuat penduduk setempat khawatir akan keselamatan mereka.
Penyebab: Di Korea Selatan, beberapa penyebab yang telah diidentifikasi termasuk pemakaian air tanah yang berlebihan, konstruksi bangunan besar-besaran tanpa melihat keadaan geologi, serta erosi alami yang dipicu oleh curah hujan tinggi.
3. Kasus Sinkhole di Malaysia
Malaysia juga menghadapi tantangan serupa, dengan beberapa insiden sinkhole yang terjadi di pelbagai wilayah. Negara ini mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, yang acap kali kali menjadi unsur utama dalam penyusunan sinkhole.
Contoh Kasus:
Kuala Lumpur, 2015: Di ibu kota Malaysia, sebuah sinkhole besar muncul di tengah jalan utama, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan memaksa pihak berwajib untuk menutup area tersebut selama beberapa hari.
Perak, 2017: Di negara komponen Perak, sinkhole besar muncul di dekat sebuah tambang, menyebabkan kerusakan parah pada jalan raya dan mengancam rumah-rumah di sekitarnya.
Penyebab: Di Malaysia, sinkhole acap kali dikaitkan dengan kesibukan manusia seperti penambangan dan pembangunan yang merusak lapisan tanah. Selain itu, sistem drainase yang buruk dan curah hujan yang tinggi juga berkontribusi kepada terbentuknya sinkhole.
4. Kenapa Fenomena Ini Menjadi Lebih Kali Terjadi?
Ada beberapa unsur yang dianggap meningkatkan frekuensi kejadian sinkhole di Korea Selatan dan Malaysia:
Perubahan Iklim: Curah hujan yang lebih tinggi dan tak teratur sebagai pengaruh dari perubahan iklim bisa mempercepat erosi tanah dan menyebabkan robohnya lapisan tanah.
Urbanisasi Cepat: Pembangunan infrastruktur yang cepat dan intensif, terutamanya di daerah perkotaan yang padat, acap kali kali dilakukan tanpa melihat pengaruh geologis, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sinkhole.
Aktivitas Manusia: Penerapan air tanah yang berlebihan, penambangan, dan konstruksi yang tak pantas dengan keadaan geologis lokal juga menjadi unsur utama.
5. Upaya Pencegahan dan Mitigasi
Pemerintah dan para ahli di kedua negara telah melakukan pelbagai upaya untuk mencegah dan mengatasi situasi sulit sinkhole:
Pemetaan Risiko: Di Korea Selatan, pemetaan geologi yang lebih detail telah dilakukan untuk mengidentifikasi area berisiko tinggi dan mengendalikan perizinan konstruksi di daerah tersebut.
Pengelolaan Air Tanah: Di Malaysia, pengelolaan pemakaian air tanah yang lebih ketat serta pembetulan sistem drainase menjadi prioritas untuk mencegah terjadinya erosi tanah yang bisa memicu sinkhole.
Pengajaran dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran publik tentang risiko sinkhole dan langkah-langkah pencegahan, seperti menghindari pembangunan di area berisiko tinggi, juga menjadi komponen dari taktik mitigasi di kedua negara.
Fenomena sinkhole di Korea Selatan dan Malaysia ialah model bagaimana perubahan alam dan kesibukan manusia bisa saling berinteraksi, menciptakan bencana yang mengejutkan dan merusak. Meskipun tak sepenuhnya bisa dicegah, pemahaman yang lebih bagus tentang penyebab dan pengelolaan risiko bisa menolong mengurangi pengaruhnya. Kejadian-kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.
Sumber Kabar:
“Understanding the Causes of Sinkholes” – Geological Society of America
“Sinkhole Incidents in Urban Korea: Causes and Prevention” – Seoul Metropolitan Government Report
“Malaysia’s Fight Against Sinkholes” – The Star Malaysia
“The Role of Urbanization in Increasing Sinkhole Frequency” – Environmental Research Letters